Essay/Term paper: Gema 1996
Essay, term paper, research paper: Music
Free essays available online are good but they will not follow the guidelines of your particular writing assignment. If you need a custom term paper on Music: Gema 1996, you can hire a professional writer here to write you a high quality authentic essay. While free essays can be traced by Turnitin (plagiarism detection program), our custom written essays will pass any plagiarism test. Our writing service will save you time and grade.
Suara Desa
Gema Dikir Barat Final "96
Nanyang Junior College
Lagenda Puteri Gunung Ledang
Introduksi:
Menghidupkan semula sebuah lagenda...
Puteri Gunung Ledang kembali menjelma...
Lagu Juara:
Senyuman yang muncul sejenak di dalam lena nian mempesona
Sehingga ku disulami cahaya cinta
Apakan daya, kau menghilang kala ku terjaga
Siapakah... gerangan puteri seribu wajah?
Sekian lama hatiku dilanda gundah-gulana
Tetapi kini, puteri, dikau pula menjelma
Membawa cahaya senyumanmu seindah bintang Kartika
Adapun andang senyumanmu menerangi asmaraloka
Setiap ketika ku merenung jauh ke angkasa
Ufuk membentuk bayangan senyumanmu manis mendera
Cahaya senyumanmu menerangi hatiku yang duka-lara
Ibarat andang menyuluh hatiku yang gelap-gelita...
Karut Yegki:
Baginda raja duduk bertitah
Dimaklumkannya dengan megah
" Puteri raja tak ku idamkan...
...Yang kuimpikan puteri kayangan"
Karut Kelantan:
Berangkatlah tiga orang pahlawan membawa utusan lamaran Sultan
Mendaki mereka ke puncak gunungan bertemu dayang puteri kayangan
Lalu si tua pun menyampaikan pesanan dari puteri kayangan
Takkan puteri terima lamaran jika hasratnya tak dipenuhkan
Dari Melaka ke puncak gunungan harus dibina sebuah jambatan
Dipinta bukan sembarang jambatan emas dan fidzah bahan binaan
Ditambah lagi enam tuntutan sebagai lamaran hantaran Sultan
Lima tuntutan rela diberikan, yang terakhir ditinggalkan...(Yalahh!!)
"Apakah tuntutan terakhir yang dipinta
si puteri kayangan...
Yang tak tergamak dilaksanakan Sultan?"
Karut Matang I:
Menjadi gangguan di benak fikiran
Darah si putera menjadi tuntutan
Satu-satunya putera Sultan
Takkan nyawanya sanggup digadaikan
Cinta anakanda tiada bandingan
Walau diancam cinta puteri kayangan
Karut Matang II:
Bagai si pungguk rindukan rembulan
Begitulah kisah cinta si Sultan
"Walaupun cintaku setinggi langit sedalam lautan,
Namun titisan terimbaku tetap akan ku utamakan...
Biarlah aku kehilangan cinta puteri kayangan
Biarlah senyumannya menjadi kenangan di ruang khayalan..."
Karut Matamg III(Karut Penutup):
Seruan Suara Desaaaaaaaaaaa........
Majulah seni Budaya Bangsaaaaaaaaaa........
Wabilaihi Taufik Wal Hidayah
Assalamu "alaikum Warahmatullahi
Ta "ala Wabarakatuh
Sekian dari kami...
Suara Desa